Friday, November 24, 2017

Pengertian dan Dalil Naqli Namimah


1.      Pengertian Namimah

Namimah mengandung arti mengadu domba antara pihak satu dengan pihak yang lain. Orang yang mempunyai penyakit hati namimah suka sekali menyebarkan berita yang menimbulkan kekacauan antara manusia. Ini termasuk cara syaitan yang paling keji untuk memisahkan dua kelompok, merusak ukhuwah (persaudaraan) dan mahabbah (rasa kasih sayang). Namimah kadangkala disebabkan hasad dan kebencian atau keinginan untuk meraih ambisi. Namimah termasuk dosa besar yang diharamkan.

2.      Dalil Naqli Namimah

Artinya : “Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela." (Al-Humazah : 1)

Artinya : “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah". (Al-Qalam : 10-11)

Artinya : “Diriwayatkan Khudaifah : Saya mendengar Rasulullah bersabda : Tidak akan masuk surga tukang adu domba". (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

3.      Akibat Negatif Namimah

  1. Menimbulkan sikap saling membenci.
  2. dapat merusak hubungan suami istri jika ada pihak-pihak yang menceritakan dan menghasut seorang suami tentang istrinya atau sebaliknya.
  3. Terkoyak persahabatan saudara karib dan melepaskan ikatan yang telah dikokohkan oleh Allah. I
  4. Mengakibatkan kerusakan di muka bumi menimbulkan permusuhan

4.      Contoh Perilaku Namimah

  1. dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direktur atau atasan dengan tujuan untuk memfitnah dan merugikan karyawan tersebut.
  2. Penjajah Belanda juga pernah mempraktikan strategi devide et impera (strategi adu domba) untuk menghancurkan kekuatan para pejuang.
  3. Dikisahkan bahwa Fulan mempunyai seorang budak yang sehat dan kuat, namun budak itu suka mengadu domba, maka dia bermaksud menjual budak tersebut. Fulan lalu berkata kepada calon pembelinya: "Budak ini tidak ada cirinya kecuali suka mengadu domba." Oleh calon pembeli itu masalah ini dianggap ringan dan budak itu tetap dibeli dengan harga yang cukup murah. Setelah beberapa hari ditempat majikannya yang baru, tiba-tiba budak itu berkata kepada isteri majikannya: "Suamimu tidak cinta kepadamu dan ia akan berpoligami, apakah kau ingin supaya ia tetap sayang kepadamu sehingga tidak menikah lagi?"
Jawab isteri itu: "Ya."
"Lalu kalau begitu kau ambil pisau cukur dan mencukur janggut suamimu yang  bagian dalam (di leher) jika suamimu sedang tidur." kata budak itu. Kemudian ia pergi kepada majikannya (suami) dan berkata kepadanya: "Isterimu bermain dengan lelaki lain dan ia merencanakan untuk membunuhmu, jika engkau ingin mengetahui buktinya maka coba engkau berpura-pura tidur."
Maka suami itu berpura-pura tidur dan tiba-tiba datang isterinya membawa pisau cukur untuk mencukur janggut suaminya, maka oleh suaminya disangka benar-benar akan membunuhnya sehingga ia bangun kemudian merebut pisau itu dari tangan isterinya lalu membunuh isterinya.
Oleh kerana kejadian itu maka datang para keluarga dari pihak isterinya dan langsung membunuh suami itu sehingga terjadi perang antara keluarga dan suku suami dengan keluarga dan suku dari isteri.

5.      Cara Menghindari Namimah

  1. Menyesali perbuatan itu, bertekad untuk tidak melakukannya kembali dan beristighfar serta bertaubat dengan benar.
  2. Bila sudah terlanjur memanas-manasi keadaan, maka dia harus segera meluruskan kembali permasalahannya sehingga suasana menjadi tenteram kembali, kemudian meminta m aaf kepada keduanya.
  3. Jika telah terjadi permusuhan dan perselisihan antar pihak yang diadu domba, maka dia harus berusaha untuk mendamaikanya kembali dan meminta maaf kepada kedua belah pihak serta berjanji tidak akan mengulanginga lagi.
  4. Menyadari bahwa perilaku namimah menyebabkan seseorang tidak masuk surga.
  5. Jangan mudah percaya pada seseorang yang memberikan informasi negatif.
  6. Menghindari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku namimah.

No comments:

Post a Comment