Wednesday, December 18, 2019

Pengertian Ghadab dan Dalil Ghadab


1.      Pengertian Ghadhab
Ghadab (pemarah) adalah sifat seseorang yang mudah marah. Setiap melihat atau menghadapi persoalan kehidupan yang tidak disukai sekecil apapun langsung marah. Setiap orang memang dikarunia oleh Allah SWT gejala emosional seperti senang, susah, geli, dan marah. Dengan demikian pada dasarnya setiap orang bisa marah, namun karena marah dapat menimbulkan berbagai akibat negatif, maka Allah SWT dan Rasul-Nya memerintahkan agar kita dapat menahan marah tersebut. Disamping kita diperintahkan untuk menahan marah, kita juga dilarang memancing kemarahan orang lain.

2.      Dalil haramnya Ghadab
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” ( QS Ali Imran : 37)

Artiya : “Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Kekuatan itu tidak dibuktikan dengan kemenangan dalam bergulat. Tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika sedang marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3.      Akibat Negatif Ghadhab
a.       Keputusan dan tindakan orang marah cenderung menambah masalah.
b.      Pemarah menimbulkan kerusakan.
c.       Pemarah dapat merusak hubungan baik antarmanusia
d.      Dapat terjauhkan dari ampunan dan surga Allah

4.      Contoh Perilaku Ghadhab
a)      Pak guru marah pada saat diberitahu bahwa tulisan dan jawaban beliau ada yang salah.
b)      Seorang teman mudah marah ketika diberitahu bahwa perilakunya telah menunjukkan kesalahan di depan umum.
c)      Kakak memarahi adiknya ketika bajunya ditumpahi minuman yang akan disuguhkan kepadanya.

5.      Cara Menghindari Ghadhab
1). Apabila seorang yang sedang marah itu dalam keadaan sedang berdiri, maka berusaha duduk. Dan apabila kemarahan itu dilakukan ketika sedang duduk, maka berusaha tiduran atau berbaring sambil membaca istighfar. Karena kemarahan itu bagaikan bara api yang hanya dapat dipadamkan dengan air. Sikap duduk dari berdiri dan berbaring dari duduk adalah bagian dari airnya berperilaku.
2). Apabila sedang marah, maka berwudulah. Karena berwudu dengan air yang suci dan mensucikan, akan mampu mensucikan semua tindakan yang kurang suci, seperti kemarahan.
3). Membaca ta’awudz (memohon perlindungan Allah dari godaan syaitan yang selalu membangkitkan amarah.

2 comments: